Sunday, March 14, 2021

Memulai Bisnis Minimarket Bag 02

Begini Saudara Saudara Ku

Jika Hanya Alasan Agar Management Toko Ingin Lebih Rapih, Lebih Tertata Dengan Baik Dan Benar Maka Tidak Ada Susahnya Ketika Anda Berjaringan Dan Benar Benar Khusus Jaaringan Pengusaha. Lalu Kemudian Mengundang Trainer Yang Ahli Dibidangnya Sesuai Kemampuannya Tentu Tidak Akan Terikat Dan Tidak Akan Terjajah Oleh Aturan Main Sebab Yang Membuat Aturan Main Adalah Anda Sendiri Bersama Anggota Group. Bukan Aturan Dari Pihak Lain. Coba Dech Pikir.

Sejujurnya, Tidak Terlalu Sulit Kok Untuk Merubah Toko Konvensioanal Atau Toko Rumahan Menjadi Minimarket. Anda Hanya Perlu Merubah Design Display Atau Lay Out Barang Dagangan. Tidak Ada Syarat Minimarket Harus Mempunyai Lahan Yang Luas Atau Ini Itu. Yang Menjadi Syarat Wajib Ya Hanya Soal Cara Pandang Bisnis Saja. Dari Sisi Tradisional Berubah Ke Cara Pandang Modern, Kalau Soal Peralatan Tambahan Itu Sich Wajar Karena Namanya Juga Toko Modern Ya Alat Alatnya Harus Nampak Modern. Misalnya Dulu Meja Untuk Melayani Pembeli Menggunakan Meja Seperti Bangku Guru Di Kelas, Mesti Dirubah Dengan Meja Kasir. Rak Tempat Barang Yang Dulu Memakai Rangka Kayu Biasa Bahkan Tanpa Di Cat Mesti Diganti Dengan Rak Gondola Supermarket Supaya Tampak Lebih Praktis. Kemudian Struk Atau Nota Penjualan Yang Dulu Hanya Menggunakan Coretan Bolpen Saja Ya Mesti Diganti Dengan Komputerisasi Sehingga Bisa Di Print Dan Semua Data Stok Barang Bisa Di Simpan Dalam Bentuk File.

Untuk Mendapatkan Barang Barang Kebutuhan Pendukung Minimarket Tersebut Misalnya Rak GondolaMeja KasirComputer Kasir Atau Software Kasir, Anda Bisa Mencarinya Sendiri Membelinya Sendiri Tanpa Harus Melewati Banyak Tangan. Tahu Sendiri Khan Semakin Banyak Tangan Tentu Saja Harga Sudah Berubah Drastis.

Saya Yakin, Saudara Saudaraku Semua Tidak Akan Terlalu Rumit Untuk Belajar System Modernisasi Toko Yang Demikian Tersebut. Jadi Saran Saya, Mulai Sekarang Coba Anda Pikiran Kembali Apakah Akan Membuat Jaringan Pengusaha Lokal Yang Hasilnya Tidak Dipotong Untuk Biaya Ini Itu, Yang Hasilnya Mutlak Menjadi Milik Pribadi Atau Tunduk Dibawah Aturan Main Yang Tanpa Disadari Membelenggu Diri Anda. Secara Pribadi Saya Berdoa Semoga Saudara Saudaraku Semua Mendapat Pencerahan Setelah Memahami Apa Yang Saya Sampaikan Ini. Semua Ini Semata Mata Saya Tulis Berdasarkan Pengalaman Pribadi Dari Penuturan Banyak Pelanggan Yang Mengeluh Soal Harga Rak Yang Katanya Siluman. Hehehe Kok Bisa ?

Iya, Harga Siluman Karena Ketika Baca Di Kolom Iklan Harganya 650.000 Tetapi Setelah Yang Bersangkutan Datang Untuk Survey Harga Fakta Lebih Dari Satu Juta, Maka Saya Jelaskan Kepadanya Bahwa Tidak Mungkin Ada Rak Gondola Type Double Dengan Tinggi 150 Barang Baru Harga Cuman 650.000 Sangat Tidak Masuk Akal Sebab Untuk Harga Kulakan Dari Pabrik Langsung Saja Belum Nutup. Itu Belum Menghitung Ongkos Untuk Biaya Bongkar Muat Sama Ongkos Truck. Saran Saya, Mulailah Bijak Dalam Membaca Dan Belajar Berfikir Logis Bahwa Tidak Ada Barang Murah Dengan Kualitas Terbaik. Artinya, Tidak Ada Istilah Mahal Dalam Hal Belanja Modal. Apalagi Harga Besi Untuk Sekarang Ini Saja Naik Terus Jadi Sangat Tidak Masuk Akal Jika Ada Harga Yang Katanya Murah Dengan Kualitas Istimewa.

Akhir Kata Terima Kasih Sudah Mampir Di Weblog Saya Semoga Informasinya Bermanfaat Bagi Saudara Saudaraku Semuanya. Jika Ada Yang Perlu Saya Bantu Dalam Hal Pendirian Minimarket Bisa Hubungi Saya Di Nomor Kontak Yang Sudah Tersedia. 

𝗦𝗽𝗲𝗰𝗶𝗮𝗹𝗶𝘀 𝗣𝗲𝗿𝗮𝗹𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗦𝘂𝗽𝗲𝗿𝗺𝗮𝗿𝗸𝗲𝘁 𝗦𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶 𝗥𝗮𝗸 𝗚𝗼𝗻𝗱𝗼𝗹𝗮 - 𝗥𝗮𝗸 𝗚𝘂𝗱𝗮𝗻𝗴 - 𝗠𝗲𝗷𝗮 𝗞𝗮𝘀𝗶𝗿 - 𝗞𝗼𝗺𝗽𝘂𝘁𝗲𝗿 𝗞𝗮𝘀𝗶𝗿 - 𝗦𝗼𝗳𝘁𝘄𝗮𝗿𝗲 𝗞𝗮𝘀𝗶𝗿

 
𝐅𝐑𝐄𝐄 𝐏𝐞𝐦𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐚𝐩 𝐊𝐢𝐫𝐢𝐦 𝐊𝐢𝐫𝐢𝐦 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐏𝐞𝐥𝐨𝐬𝐨𝐤 𝐓𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐉𝐚𝐰𝐚

𝐒𝐔𝐊𝐒𝐄𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐃𝐈𝐑𝐈 𝐑𝐀𝐊𝐈𝐍𝐃𝐎 - 𝐒𝐫𝐚𝐠𝐢 𝐏𝐞𝐤𝐚𝐥𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧

Memulai Bisnis Minimarket

Sukses Mandiri Rakindo

Bisnis Minimarket Sangat Menjanjikan Di Masa Sekarang Ini Karena Gaya Hidup Masyarakat Kita Sudah Banyak Berubah. Gaya Hidup Metropolis Sudah Menjadi Keseharian Mereka Sehingga Wajar Jika Berbelanja Di Minimarket Kemudian Menjadi Pilihan. Meski Banyak Competitor Di Dunia Minimarket Khususnya Dua Raksasa Minimarket Yang Menguasai Hampir Semua Wilayah Bahkan Hingga Ke Local Kecamatan Tidak Menjadikan Bisnis Minimartket Menjadi Surut. Saya Secara Pribadi Sangat Mendukung Bagi Siapa Saja Pengusaha Pengusaha Lokal Agar Untuk Ikut Andil Dalam Dunia Bisnis Retail Ini. Kenapa ?

Berangkat Dari Pengalaman Pribadi Yang Seringkali Mengalami Kendala Ketika Bertransaksi Di Toko Toko Lokal Karena Keterbatasan Mereka Dalam Pengelolaan Lalu Kemudian Berpindah Ke Minimarket Yang Sudah Menjadi Brand Image Nasional. Misalnya Saja Ketika Bertransaksi Untuk Transfer Uang Ke Teman Atau Saudara. Banyak Diantara Toko Lokal Yang Masih Belum Mampu, Padahal Seharusnya Bisa. Hanya Mungkin Belum Berkeinginan Untuk Belajar. Belum Lagi Jika Ada Transaksi Lain Misalnya Transfer Untuk Pembayaran Ke Plattform Belanja Online, Tentunya Ini Bisa Menjadi Penghasilan Lain Dari Sebuah Minimarket Lokal.

Memang Ada Semacam Rasa Yang Mengganjal Kenapa Toko Lokal Tidak Bisa Mengelola Bisnisnya Seperti Mereka Mereka Padahal Jika Saja Para Pengusaha Toko Toko Lokal Mau Belajar Dan Sedikit Merubah System Tentu Saja Tidak Kalah Dengan Dua Raksasa Retail Yang Menguasai Seluruh Wilayah Kota Dan Pelosok Desa.

Harusnya Ini Menjadi Pemikiran Bersama Bagi Para Pengusaha Lokal Agar Segera Beranjak Dan Merubah Paradigma Dan Strategi Bisnisnya Agar Tidak Gulung Tikar Karena Pangsa Pasarnya Dijajah Oleh Dua Raksasa Retail Nasional Itu. Bisa Saja Kemudian Membentuk Group Group Atau Jaringan Khusus Pengusaha Lokal Akan Tetapi Harus Dibawah Bendera Sendiri, Artinya Jangan Sampai Bernaung Di Bawah Bendera Pihak Lain Entah Itu Group Apa Atau Group Siapa. Harus Benar Benar Group Yang Murni Dikelola Oleh Dan Untuk Pengusaha Lokal Itu Sendiri.

Memang, Sekarang Ini Ada Jaringan Yang Katanya Membantu Para Pengusaha Lokal Dalam Hal Retail Tetapi Sadarkah Anda Bahwa Sebenarnya Anda Masih Dijajah Dengan Aturan Main Mereka ? Alih Alih Membantu Namun Ternyata Ya Tidak Serta Merta Sebab Anda Masih Terbebani Dan Terjajah Oleh Aturan Main Dibalik Kalimat Fasilitas. 

𝗦𝗽𝗲𝗰𝗶𝗮𝗹𝗶𝘀 𝗣𝗲𝗿𝗮𝗹𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗦𝘂𝗽𝗲𝗿𝗺𝗮𝗿𝗸𝗲𝘁 𝗦𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶 𝗥𝗮𝗸 𝗚𝗼𝗻𝗱𝗼𝗹𝗮 - 𝗥𝗮𝗸 𝗚𝘂𝗱𝗮𝗻𝗴 - 𝗠𝗲𝗷𝗮 𝗞𝗮𝘀𝗶𝗿 - 𝗞𝗼𝗺𝗽𝘂𝘁𝗲𝗿 𝗞𝗮𝘀𝗶𝗿 - 𝗦𝗼𝗳𝘁𝘄𝗮𝗿𝗲 𝗞𝗮𝘀𝗶𝗿

 
𝐅𝐑𝐄𝐄 𝐏𝐞𝐦𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐚𝐩 𝐊𝐢𝐫𝐢𝐦 𝐊𝐢𝐫𝐢𝐦 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐏𝐞𝐥𝐨𝐬𝐨𝐤 𝐓𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐉𝐚𝐰𝐚

𝐒𝐔𝐊𝐒𝐄𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐃𝐈𝐑𝐈 𝐑𝐀𝐊𝐈𝐍𝐃𝐎 - 𝐒𝐫𝐚𝐠𝐢 𝐏𝐞𝐤𝐚𝐥𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧

Kisah Sukses_Alfamart

Sebagai Minimarket Terpercaya Dan Menjamur Dimana-Mana, Keberadaan Alfamart Pasti Tak Asing Lagi Bagi Masyarakat Indonesia. Toko Retail Modern Ini Hampir Ada Di Setiap Wilayah Dengan Menghadirkan Perlengkapan Kebutuhan Sehari-Hari. Siapa Sangka Kesuksesan Alfamart Hari Ini Berawal Dari Toko Kelontong Kecil Di Pasar.

Djoko Susanto Atau Yang Memiliki Nama Kecil Kwok Kwie Fo Mengembangkan Kios Kecil Ayahnya Dengan Konsep Minimarket. Ia Telah Memulai Bisnis Sejak Usia 17 Tahun. Saat Itu Ia Tidak Melanjutkan Sekolah Dan Memilih Untuk Menjaga Kios Milik Keluarganya Di Pasar Arjuna, Jakarta. Djoko Susanto Hanya Sekolah Sampai Kelas 1 SD.

Meski Demikian, Bisnis Kelontong Tersebut Tetap Berjalan Dengan Baik Hingga Sukses Membuka 560 Gerai Yang Tersebar Di Berbagai Pasar Tradisional. Namun Ujian Pun Datang. Pada 1976 Musibah Kebakaran Membuat Kios Djoko Di Wilayah Pasar Arjuna Terbakar, Modal 80-90 Persen Miliknya Habis Begitu Saja.

Pengalaman Buruk Ini Tak Lantas Menghentikannya. Ia Pun Mulai Bangkit Dari Keterpurkannya Di Waktu Yang Relatif Singkat. Hingga Usahanya Balik Seperti Keadaan Awal Dan Mengembangkan Inovasi Lain Yaitu Berjualan Rokok. Menurutnya Kala Itu Rokok Menjadi Barang Yang Selalu Laku Dan Banyak Peminatnya. Keberhasilan Djoko Merangkul Banyak Pelanggan Menarik Perhatian Putera Sampoerna Yang Memiliki Perusahaan Tembakau Dan Cengkeh Terbesar Di Tanah Air Kala Itu. Mereka Bertemu Tahun 1980 Dan 5 Tahun Kemudian Sepakat Bekerja Sama. Akhirnya 15 Kios Rokok Berhasil Dibuka Di Jakarta. Karena Kepintaran Djoko Dalam Berbisnis, Ia Berhasil Membawa PT Sampoerna Ke Peringkat Dua Setelah Gudang Garam. Hal Tersebut Membuat Sosoknya  Dijuluki Sebagai ‘Dewa Rokok’. 

Pada 27 Agustus 1989, Beridirilah Alfa Toko Gudang Rabat Yang Didirikan Oleh Djoko Susanto Dan Putera Sampoerna Ini. Namun Nama Tersebut Kemudian Disederhanakan Menjadi Alfa Minimart Pada Tahun 1994.

Djoko Memilih Memakai Nama Alfa Karena Dinilai Netral. Sebelumnya Sempat Ingin Dinamakan Sampoerna Mart, Namun Dinilai Kurang Menjual. Tapi Nama Alfa, Sebuah Merk Yang Lebih Dikenal Dan Teruji.Sayang, Kerja Sama Djoko Susanto Dan Putera Sampoerna Harus Berakhir Pada Tahun 2005 Ketika Sampoerna Menjual Bisnis Tembakau Berserta Anak Perusahaannya (Termasuk 70% Saham Sampoerna Yang Ada Di Alfamart) Kepada Philip Moris International.

Namun Ternyata Philip Morris International Tidak Tertarik Sama Sekali Dengan Bisnis Retail, Dan Akhirnya Saham Tersebut Dijual Pada Djoko Dan Investor Yang Bernama Northstar. Siapa Sangka Bisnis Yang Dijalankan Oleh Djoko Tersebut Terus Mengalami Perkembangan Sehingga Pada Tahun 2013 Djoko Berhasil Membeli Saham Northstar Tersebut.

Tahun 2007, Djoko Juga Mendirikan Alfamidi Dan Sukses Bersama Alfamart. Namun, Tak Semua Bisnisnya Mulus. Alfa Supermarket Terpaksa Dijual Ke Carrefour Karena Omzetnya Kurang Memuaskan. Selanjutnya, Ia Pun Fokus Dengan Bisnis Retail-Nya.

Minimarket Alfamart Kini Telah Tersebar Di Berbagai Wilayah Indonesia Khususnya Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Dan Sulawesi. Tercatat Lebih Dari 10.300 Toko Dan 31 Gudang Telah Beroperasi. Djoko Pun Pernah Masuk Ke Dalam Jajaran 50 Orang Terkaya Versi Majalah Forbes.  Pada 2014, Forbes Menempatkan Ia Pada Urutan Ke 27 Dari 50 Orang Terkaya Di Indonesia. Pada Tahun 2015, Anak Keenam Dari Sepuluh Bersaudara Ini Menduduki Peringkat 22. Sedangkan Di Tahun 2016, Ia Memperoleh Peringkat Ke 14.

 

Besambung………….

 

Wangsul Ten Nginggil Malih

Sukses Mandiri Rakindo Bergerak Di Bidang Specialis Pengadaan Peralatan Toko Modern - Swalayan - Koperasi - Kantin Kampus - Kantin Sekolah - Minimarket Bumdes Dan Usaha Usaha Retail Lain Sejenisnya. Berdiri Semenjak Tahun 2014 Lalu Dengan Fokus Pada Dunia Interior - Jasa Pengadaan Kebutuhan Supermarket Minimarket Swalayan Koperasi Kantin Dan Sejenisnya. Kemudian Mengerjakan Jasa Pembuatan Radio Streaming Untuk Mendukung Sistem Promo Via Sosial Media. ----------------------------------------------------------------######################