Masih Saja Bertanya Pada Semua
Apa Kehendakmu Yang Selama Ini Terungkap Semua Tidak Lebih Dari Angin Sepintas Lalu Yang Sirna Ketika Pagi Datang. Kebisuanmu Menunjukan Jalan Buntu Dalam Pemikiran Panjang Yang Sempat Terungkap Ketika Gerimis Itu Datang. Tetapi Semuanya Tiada Berarti Lagi Sekarang. Entahlah.....Secepat Itu Perubahan Yang Harus Engkau Sampaikan Secepat Itu Pula Kenistaan Segera Engkau Berikan Diatas Noktah Perjuangan Itu.
Hatimu Pernah Berucap Tidak Ada Yang Salah Diantara Ini Semua Karena Tidak Semuanya Harus Dimiliki Dan Semuanya Pun Sejajar Dengan Alam Berjalan Sedetik Demi Sedetik Dan Semuanya Berawal Dari Keceriaan Meski Seringkali Kemuramam Pun Mengisi Dicelahnya Tetapi Semuanya Masih Mampu Diatasi Semuanya Masih Bisa Diredam Demi Cita Dan Asa Itu. Tetapi
Hari Ini Semua Berubah Bersama Kebisuanmu Itu. Bersama Kebekuan Hatimu Yang Semakin Membatu. Keluguanmu Lebih Keras Daripadanya. Kebisuanmu Berbisa Dan Hapir Membunuhku Seketika Ini. Karena Aku Tak Tau Harus Bagaimana Mencari Jawab Atas Semua Ini. Kenapa Semuanya Bisa Terjadi. Yang Pasti Aku Tau Bahwasanya Hatimu Tak Lagi Sejujur Merpati Diatas Sana. Jiwamu Tak Lagi Serendah Perdu Diatas Bukit Kesaksian. Engkau Lebih Percaya Kepada Suara Petir Yang Muncul Diatas Badai Makna Yang Menghempas Itu. Aku Tau Engkau Tak Tau Harus Bagaimana Menjelaskan Semuanya Karena Engkau Lebih Pengecut Daripada Pecundang. Engkau Telah Pecundangi Diri Sendiri Dengan Kebisuanmu Itu Engkau Telah Menghianati Rasa Diatas Rasa Dengan Menusukku Dari Belakang. Yaa Dua Tiga Hari Terakhir Memang Sebenarnya Rasa Itu Sudah Mulai Nampak Tetapi Aku Masih Mencoba Bertahan Dengan Segala Situasinya Tetapi Kenyataan Sudah Terjadi Dan Mungkin Memang Sudah Seharusnya Terjadi.
No comments:
Post a Comment